Pada umur 40 hari burung puyuh betina sudah mulai memproduksi telur. Untuk itu burung puyuh harus ditempatkan pada sebuah kandang khusus.
Gambar di samping merupakan ilustrasi salah satu bentuk kandang yang dapat digunakan untuk burung puyuh petelur.
Kandang dengan ukuran 120 x 60 cm, dengan tinggi 20 cm, dapat menampung 50 ekor burung puyuh. Jumlah burung puyuh yang terlalu banyak dalam satu kandang akan mempengaruhi jumlah telur yang dihasilkan. Semakin sedikit, makin baik.
|
Kandang untuk bertelur |
Kita bisa membuat sendiri kandangnya dari bahan dasar kayu reng (3 x 4 cm) dan kawat kasa.
|
Bagian-bagian kandang |
Untuk atap kadang bisa memakai karung bekas
dari bungkus pakan. Kenapa memakai karung?
Burung puyuh itu sensitif sekali terhadap suara. Apabila mendengar bunyi yang agak keras, maka secara bersama-sama mereka akan melompat di dalam kandang. Nah, apabila atap kandang terbuat dari bahan yang keras, maka kepala burung puyuh bisa terluka.
Untuk makanannya, letakkan di luar kandang dengan dibuatkan kotak sebagai tampungannya agar makanan tidak terinjak-injak. Penempatannya bisa di belakang kandang ataupun di samping. Begitu pula dengan tempat minumnya.
|
Tampak samping |
Alas kandang dibuat miring dengan besar sudut kemiringan kurang lebih 5 derajat supaya telur dapat menggelinding ke luar dan juga memudahkan dalam proses pemanenan telur.
Kandang ditempatkan dalam ruangan yang mempunyai sirkulasi udara yang baik dan cukup penerangan.
|
Penempatan kandang |
Kandang dapat disusun sampai 4 tingkat untuk
menghemat ruang.
Jaga kebersihan kandang setiap hari. Jangan biarkan kotoran burung puyuh menumpuk hingga
2 – 3 hari karena akan berpengaruh buruk terhadap kesehatan burung puyuh dan juga dapat menimbulkan ketidak nyamanan di lingkungan sekitar kandang. Apalagi bila lokasi kandang dekat dengan pemukiman warga.
Itulah sekelumit mengenai Kandang Untuk Burung Puyuh Betina dan penempatannya.
Semoga bermanfaat…
No comments:
Post a Comment